Thursday, October 9, 2025

Bestprofit | Emas Rebound di Asia

 

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-10.jpg

Bestprofit (10/10) – Emas, sebagai salah satu aset paling stabil di dunia, terus menarik perhatian para investor di tengah ketidakpastian pasar global. Pada awal sesi Asia, harga emas mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,3%, bergerak menuju level $3.986,90 per ounce, setelah mengalami penurunan tajam pada sesi sebelumnya. Kenaikan harga emas ini dipandang sebagai pemulihan teknis, di mana pasar mulai mengoreksi penurunan harga yang terjadi dalam waktu singkat. Menurut Fadi Al Kurdi dari FFA Kings, momentum bullish emas masih berpeluang berlanjut. Lantas, apa yang mendorong kenaikan harga emas ini? Mari kita ulas lebih lanjut.

Pemulihan Teknis Emas Pasca Penurunan Tajam

Pada sesi sebelumnya, harga emas sempat mengalami penurunan signifikan, namun segera kembali bangkit pada awal sesi Asia. Kenaikan ini lebih banyak dipandang sebagai pemulihan teknis, yang sering terjadi setelah harga turun tajam dalam waktu singkat. Pemulihan teknis adalah koreksi sementara di pasar, yang terjadi ketika harga berbalik arah setelah penurunan tajam atau kenaikan yang berlebihan.

Faktor utama yang mendasari kenaikan harga emas ini adalah adanya kepercayaan pasar bahwa meskipun ada penurunan harga emas sebelumnya, prospek jangka panjang tetap bullish. Meskipun pasar mengalami fluktuasi, banyak analis yang percaya bahwa faktor-faktor eksternal seperti ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan moneter akan terus mendukung harga emas.

Sentimen Pasar dan Dampak Shutdown Pemerintah AS

Salah satu faktor penting yang memengaruhi pergerakan harga emas adalah sentimen pasar. Baru-baru ini, ketidakpastian di pasar AS meningkat akibat kemungkinan terjadinya shutdown pemerintah AS. Proses shutdown ini berpotensi menunda rilis data penting yang dapat memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi AS, sehingga meningkatkan ketidakpastian fiskal. Ketika situasi ekonomi memburuk atau tidak pasti, investor cenderung beralih ke aset yang lebih aman, seperti emas, untuk melindungi nilai investasinya.

Selain itu, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh shutdown pemerintah AS dapat memperburuk sentimen pasar, yang kemudian mendukung kenaikan harga emas. Emas sering dipandang sebagai safe haven asset, yaitu aset yang dicari investor untuk mengurangi risiko selama ketidakpastian pasar, seperti yang kita lihat dalam periode shutdown ini.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Risalah FOMC dan Kebijakan Suku Bunga The Fed

Sementara itu, risalah dari pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) bulan September baru-baru ini juga memberikan gambaran tentang bagaimana The Fed (Federal Reserve) melihat kondisi ekonomi AS. Salah satu hal yang menarik dalam risalah tersebut adalah bahwa The Fed masih melihat risiko pasar tenaga kerja sebagai faktor besar yang dapat menghambat pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun inflasi mulai terkendali, Bank Sentral AS masih berhati-hati dalam membuat kebijakan lanjutan yang dapat berdampak pada pemulihan ekonomi.

Menurut analisis dari para ahli, meskipun suku bunga The Fed belum menunjukkan indikasi penurunan lebih lanjut dalam waktu dekat, kombinasi antara kebijakan moneter yang ketat dan ketidakpastian inflasi tetap mendukung harga emas. Emas biasanya mencatatkan kinerja yang baik dalam kondisi suku bunga yang rendah atau saat ada ketidakpastian inflasi, karena daya tariknya sebagai aset yang tidak menghasilkan bunga atau dividen menjadi lebih besar.

Proyeksi Harga Emas: Bullish atau Bearish?

Secara keseluruhan, proyeksi harga emas tetap dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yang saling berkaitan. Salah satunya adalah potensi penurunan lebih lanjut dalam kebijakan moneter The Fed yang mendukung harga emas, selain ketidakpastian ekonomi global yang membuat investor tetap mencari aset aman.

Namun, para analis juga mengingatkan bahwa meskipun prospek harga emas masih menunjukkan kecenderungan positif, terdapat beberapa risiko yang harus diwaspadai. Salah satunya adalah adanya potensi pengetatan lebih lanjut dari kebijakan suku bunga The Fed jika data ekonomi AS menunjukkan adanya tekanan inflasi yang berkelanjutan. Hal ini bisa menyebabkan penurunan permintaan terhadap emas dalam jangka pendek.

Di sisi lain, jika ketidakpastian global terus meningkat dan jika pemerintah AS benar-benar mengalami shutdown yang berkepanjangan, investor kemungkinan akan semakin mencari perlindungan pada emas. Kombinasi dari risiko inflasi dan ketidakpastian fiskal ini menciptakan latar belakang yang mendukung potensi kenaikan harga emas.

Faktor Global yang Mendukung Harga Emas

Selain faktor-faktor domestik di AS, ada sejumlah isu global yang juga dapat memengaruhi harga emas. Ketegangan geopolitik, seperti konflik perdagangan antara negara-negara besar atau ketidakpastian ekonomi di negara-negara berkembang, bisa mendorong harga emas ke atas. Ketika ketegangan internasional meningkat, investor sering kali beralih ke emas sebagai bentuk perlindungan nilai.

Salah satu contoh terbaru adalah ketegangan yang meningkat antara AS dan beberapa negara besar seperti China dan Rusia, yang menciptakan ketidakpastian lebih lanjut di pasar global. Faktor-faktor seperti ini mendorong investor untuk mengalihkan investasinya ke emas, mengingat statusnya sebagai aset yang dapat mengurangi risiko selama ketegangan internasional.

Emas Sebagai Aset Safe Haven: Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Emas dikenal sebagai salah satu “safe haven asset” yang paling dicari, terutama pada masa-masa ketidakpastian ekonomi dan politik. Ini karena emas tidak bergantung pada kebijakan pemerintah atau suku bunga, yang membuatnya relatif stabil dibandingkan dengan aset lainnya. Meskipun harga emas dapat berfluktuasi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang, banyak investor yang percaya bahwa emas akan tetap menjadi penyimpan nilai yang andal.

Penting bagi investor untuk mempertimbangkan elemen-elemen yang mempengaruhi harga emas, seperti kebijakan moneter bank sentral, inflasi, ketegangan geopolitik, dan ketidakpastian pasar global. Ketika salah satu faktor ini muncul atau memburuk, harga emas cenderung mengalami kenaikan, yang sering kali menarik investor untuk melakukan aksi beli.

Kesimpulan

Emas telah menunjukkan pemulihan harga di awal sesi Asia setelah penurunan tajam pada sesi sebelumnya. Kenaikan ini dipandang sebagai pemulihan teknis, namun prospek harga emas ke depan masih tetap positif, terutama mengingat ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan moneter The Fed yang cenderung berhati-hati. Dengan sentimen pasar yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti shutdown pemerintah AS dan risiko inflasi, emas tetap menjadi aset yang menarik bagi para investor yang ingin mengurangi risiko dalam portofolio mereka.

Namun, pasar tetap perlu waspada terhadap potensi perubahan kebijakan suku bunga yang dapat mempengaruhi daya tarik emas di masa mendatang. Seiring dengan perkembangan ketidakpastian global dan domestik, harga emas kemungkinan akan terus mencatatkan volatilitas, meskipun momentum bullishnya masih berpeluang berlanjut. Sebagai aset safe haven, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin melindungi nilai investasi mereka di tengah ketidakpastian pasar yang terus berkembang.


Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!


bestprofit futures

No comments:

Post a Comment